Strategi Jitu Merumuskan Masalah dan Menentukan Tujuan Penelitian yang Tepat



 Penelitian yang baik dimulai dari pertanyaan yang tepat.” Kalimat ini terdengar sederhana, namun di dunia keilmiahan, merumuskan masalah justru menjadi salah satu tahap paling krusial dan seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa.
Banyak mahasiswa yang semangat ingin meneliti, tapi kebingungan menjawab: "Sebenarnya, apa yang ingin aku teliti?" Bahkan, ada juga yang sudah menyusun latar belakang panjang, tetapi rumusan masalah dan tujuannya tidak jelas, tidak fokus, atau terlalu luas. Nah, di sinilah pentingnya strategi yang tepat untuk menyusun pondasi penelitian sejak awal.

Menemukan Masalah Mulai dari Sekitar Kita

Langkah pertama adalah peka terhadap fenomena. Masalah tidak harus luar biasa besar, tapi harus relevan, aktual, dan berpotensi untuk diteliti.

Sumber masalah bisa berasal dari:

  • Pengalaman pribadi saat kuliah, PPL, atau magang
  • Isu pendidikan matematika di sekolah
  • Celah dari jurnal atau penelitian terdahulu
  • Hasil diskusi dengan teman atau dosen

Contoh:
Siswa sering menghafal rumus trigonometri, tapi tetap kesulitan menyelesaikan soal konteks dunia nyata.

Fokuskan Masalah Dari Umum ke Spesifik

Banyak mahasiswa terjebak dalam masalah yang terlalu luas, seperti:
 "Kesulitan belajar matematika di kalangan siswa SMA."

Bandingkan dengan:
 “Kesulitan siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam memahami materi peluang melalui pembelajaran berbasis proyek.

Dengan menyebutkan siapa, materi apa, konteks apa, dan jenis pendekatannya, maka masalah akan lebih terarah dan mudah dianalisis.

Lakukan studi literatur awal

Setelah mendapatkan topik yang ingin dibahas, langkah selanjutnya adalah mencari jurnal dan literatur dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan isu yang akan dibahas. Lakukan identifikasi apakah terdapat kekurangan atau celah yang belum terselesaikan pada penelitian sebelumnya sehingga dapat menjadi fokus mu dalam melakukan penelitian kali ini. Studi literatur awal juga akan membantu mu dalam memahami secara menyeluruh isu yang akan dibahas. 

Dalam melakukan studi literatur terdapat beberapa aspek penting:

 1. Cari referensi dari sumber yang kredibel dan relevan

Gunakan sumber penelitian seperti jurnal ilmiah, laporan penelitian, buku, artikel hingga skripsi atau tesis dari database ilmiah seperti Google Scholar, DOAJ, Researchgate, atau bahkan portal perpustakaan milik universitas.

 2. Kenali tren, teori hingga temuan terkini

Lakukan analisis terhadap literatur bagaimana isu tersebut dikaji sebelumnya. Misalkan topik yang dibahas berkaitan dengan pengaruh media sosial terhadap perilaku anak, maka penulis perlu menganalisis variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya, teori, metodologi, hingga hasil yang diperoleh.

 3. Identifikasi kesenjangan penelitian (Research Gap)

Hal yang paling penting dalam melakukan studi literatur adalah mencari celah dari penelitian sebelumnya yang mungkin belum dibahas atau tuntas. Celah tersebut dapat berupa objek penelitian seperti kelompok usia, wilayah, pendekatan yang belum digunakan hingga hasil yang kurang memuaskan.

Rumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Jika topik yang akan dikaji telah kita pahami sepenuhnya, selanjutnya kita perlu menyusun masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan yang disusun berfungsi untuk memudahkan dalam menyusun tujuan penelitian, selain itu pembaca juga akan mengetahui arah dari penelitian.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh beberapa penulis adalah membuat pertanyaan yang terlalu umum, misal seperti “apakah media sosial buruk bagi siswa?” dimana seharusnya dibuat lebih spesifik dan dipersempit menjadi “Apakah terdapat pengaruh antara intensitas penggunaan media sosial tertentu seperti tiktok dan instagram dengan prestasi siswa SMA Negeri Cikarang Utara?” Dengan pertanyaan seperti ini tujuan penelitian akan lebih terarah dimana variabel penelitian yaitu penggunaan media sosial dan prestasi dengan objek penelitian siswa SMA Negeri Cikarang Utara.

Gunakan pendekatan SMART

Rumusan masalah dan tujuan penelitian yang jelas harus memenuhi unsur Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu).

a. Specific (spesifik)

Hindari pertanyaan yang terlalu umum, dan ambigu. Masalah dan tujuan yang ditentukan harus jelas hal apa yang ingin dicapai.

b. Measurable (terukur)

Masalah dan tujuan harus dapat diukur atau diamati secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini penting untuk melakukan perbandingan pada hasil penelitian.

c. Achievable (dapat dicapai)

Pastikan penelitian masuk akal, jangan membuat pertanyaan atau tujuan yang terlalu luas dan tidak realistis. Sesuaikan tujuan dengan sumber daya, waktu, dan anggaran yang dimiliki.

d. Relevant (relevan)

Permasalahan dan tujuan yang dilakukan harus relevan dengan bidang keilmiahan yang kamu teliti. Pastikan tujuan penelitian yang diangkat benar-benar untuk diteliti, bukan sekedar trend semata.

e. Time-bound (berbatas waktu).

Penelitian harus memiliki batas waktu yang jelas. Buat sebuah jadwal untuk mengatur waktu pengambilan data hingga pengkajian masalah.

Nah, itu dia beberapa strategi yang dapat kalian gunakan dalam menentukan awal pembuatan karya kalian. Mulailah dengan hal-hal kecil di sekitar kalian karena terkadang apa yang kita anggap “tak berguna” justru bisa menjadi ide brilian untuk pembuatan penelitian seperti ini. Jangan remehkan ide kecil-kecilan itu. Sekecil apapun itu jika dikembangkan maka akan menjadi besar juga kan?

Itulah strategi yang bisa kami berikan dalam menentukan awal pembuatan penelitian. Kami berharap tulisan ini dapat menjadi semangat dan motivasi teman-teman pembaca dalam mengembangkan penelitiannya. Beri kami kritik dan saran juga ya untuk mengembangkan tulisan kami lainnya.

Salam hangat dari penulis. Terimakasih.


0 Response to "Strategi Jitu Merumuskan Masalah dan Menentukan Tujuan Penelitian yang Tepat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel